Mau menjadi Wirausaha Sukses? Simak Tips Berikut
Seorang wirausahawan memiliki ciri dan watak atau karakter yang khas dibanding dengan watak dari seorang yang bukan wirausahawan. Ciri adalah tanda khas yang membedakan dengan bukan wirausahawan, sedangkan watak adalah sikap batin yang mempengaruhi tingkah laku, tabiat, budi pekerti dari wirausahawan. Adapun ciri dan watak wirausahawan adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan Diri
Untuk dapat menumbuhkan dan mengoptimalkan jiwa, watak atau karakter wirausaha maka perlu upaya pengembangan diri. Salah satu arti dari pengembangan diri adalah sebuah proses untuk merubah, membentuk dan mewujudkan dari kebiasaan yang jelek menjadi kebiasaan yang baik. Pengembangan diri meliputi pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau kemampuan seseorang. Adapun kunci untuk pengembangandiri seseorang adalah ;
Knowledge (ilmu pengetahuan)
Pengembangan diri seseorang harus didukung dengan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan. Ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat, tetapi pada sisi lain dengan adanya teknologi informasi, seseorang akan lebih mudah untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
Attitude and behavior (sikap dan kebiasaan)
Sikap dan kebiasaanadalah suatu kecenderungan pikiran dan perasaan yang permanen dan susah dirubah. Sikap dan kebiasaan positip sebagai modal utama untuk mengembangkan diri seseorang yang menjadi dasar pengembangan kompetensi individu
Managerial skill (kemampuan manajerial)
Keterempilan manajerial atau keterampilan mengelola sesuatu diperlukan untuk mendukung pengembangan diri seseorang. Keterampilan manajerial meliputi kemampuan seseorang untuk membuat perencanaan, mengorganisar, mengarahkan dan mengawasi
Immediate result (produktifitas)
Produktifitas perbandingan antara hasil yang dapat diraih berupa output dibanding dengan pengorbanan atau biaya yang dikeluarkan atau input. Produktivitas seseorang dinilai berdasarkan seberapa besar seseorang menghasilkan karya-karya yang bermakna untuk kehidupan
Networking (jejaring)
Untuk dapat mengimplementasikan pengembangan diri seseorang maka perlu memperbanyak jejaring. Revolusi Industri 4.0 yang dicirikan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi internet memudahkan seseorang untuk membangun jejaring. Seseorang yang memiliki keterbatasan tempat sedara fisik atau keterbatasan kemampuan membuat produk dan keterbatasan memiliki modal tunai, akan dapat melakukan aktivitas bisnis secara maksimal karena kemampuan mengembangkan diri untuk dapat memanfaatkan marketlpace.
b. Adversity Quotient (AQ)
AQ adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam mengatasi kesulitan dan sanggup bertahan hidup. Dengan AQ , seseorang akan diukur kemampuannya dalam mengatasi setiap persoalan hudup untuk tidak berputus asa.
Menurut Paul G. Stoltz, Ph.D Tiga Tipe Manusia adalah :
Climbers (pendaki), Mereka yang selalu optimistik, melihat peluang-peluang, melihat celah, selalu bergairah untuk maju. Wirausahawan akan berkarakter sebagai pendaki.
Campers (pekemah), Tidak mencapai puncak. Sudah puas dengan apa yang dicapainya. Para pegawai kantor akan berkarakter sebagai pekemah, karena sudah merasa puas dengan prestasi saat ini.
Quitters (mereka yang berhenti), orang-orang jenis ini berhenti ditengah proses pendakian, gampang putus asa, menyerah. Pemalas, pengangguran memiliki karakter Quitters.
Ketidakberdayaan sesorang dalam menghadapi kesulitan hidup perlu dipelajari untuk mengetahui mengapa orang mudah menyerah dengan keadaan yang dijalaninya. Ketidakberdayaan merupakan hambatan terhadap pemberdayaan dan pengembangan diri seseorang. Meningkatnya depresi seseorang disebabkan oleh wabah ketidakberdayaannya. Orang yang belum memahami kondisi pribadinya bisa diimunisasi (dimotivasi) terhadap penyakit ketidakberdayaan. Mereka yang telah imun terhadap ketidakberdayaannya akhirnya tidak akan pernah mudah menyerah dengan keadaan permasalahan yang dihadapi.
Orang optimis merespon kesulitan secara berbeda dibandingkan dengan orang pesimis. orang optimis dapat bisnis lebih sukses, bekerja lebih baik, bertahan lebih lama, dan hidup lebih lama daripada kaum pesimis. Orang bisa diajari untuk memperbaiki bagaimana mereka merespons kesulitan agar menjadi optimis. Kesuksesan seseorang sangat dipengaruhi oleh kemampuan seseorang dalam mengendalikan atau menguasai kehidupannya sendiri. Kesuksesan sangat dipengaruhi dan dapat diperkirakan melalui cara seseorang merespons dan menyelesaikan terhadap kesulitan dirinya. Orang-orang merespons kesulitan dengan pola-pola tertentu. Pola-pola tersebut, apabila tidak dirubahakan tetap konsisten sepanjang hidup seseorang. Pola-pola ini sifatnya di bawah sadar, dan karenanya bekerja di luar kesadaran diri seseorang.
c. Ciri, Perilaku Dan Kebiasaan Orang Sukses
Orang sukses memiliki ciri, perilaku dan kebiasaan yang berbeda dengan orang yang gagal.
Ciri-ciri dan perilaku dari orang sukses adalah :
Disiplin waktu, tidak membuang-buang waktu, semua aktivitas terencana, schedule planner terisi
Selalu memiliki semangat hidup optimis dan tidak mudah putus asa, memiliki cita-cita dengan jelas dan terukur
Tidak cepat puas dari apa yang diraih dan selalu ingin mencoba yang baru
Berfikir positif, semua disikapi dengan kebaikan
Menjadi diri sendiri, tidak banyak melakukan aktivitas dengan pura-pura
Percaya diri, tidak minder
Bekerja dengan sungguh-sungguh tidak asal-asalan
Bertanggungjawab pada setiap hal yang dilakukan tidak menimpakan pada orang lain
Jujur tidak melakukan kebohongan
Sabar karena segala sesuatu harus berproses
Tanggap dengan kondisi lingkungan
Belajar dari pengalaman pengalaman diri sendiri maupun orang lain
Menghargai orang lain tidak meremehkan
Tidak mudah terpengaruh hal yang negatif
Memiliki wawasan kedepan karena banyak membaca
Berbuat dengan pertimbangan karena hanya emosi
Tidak meremehkan yang kecil karena sekecil apapun ada pelajaran yang bisa diperoleh.
d. Ciri, Perilaku Dan Kebiasaan Orang Gagal
Sedangkan orang gagal bersikap dan berperilaku seperti :
Tidak disiplin dengan menyianyiakan waktu, tidak memiliki scedule planner
Memiliki sikap hidup pesimis dan mudah putus asa dari setiap permasalahan yang dihadapi
Cepat puas dari apa yang diraih, karena merasi apa yang diraih sudah menjadi takdir dirinya
Berfikir negatif, segala sesuatu adalah tidak baik
Tidak percaya diri sendiri, merasa dirinya banyak keterbatasan dan mustahil bisa meraih yang lebih
Malas bekerja
Tidak bertanggungjawab atas apa yang diperbuatnya
Tidak peka terhadap perubahan lingkungan
Pemarah, Iri, dengki, sombong
Menyepelekan orang lain dan tidak menghargai hasil karya orang lain
Mudah terpengaruh
Selalu meremehkan hal-hal yang sederhana
e. Orang Kreatif Memiliki Ciri :
Kuatnya motivasi untuk berprestasi
Komitmen yang tinggi untuk melakukan sesuatu dengan cara yang terbaik
Banyak Inisiatif untuk memecahkan berbagai persoalan
Optimisme dalam menghadapi kehidupan
Seseorang yang memiliki etos kerja tinggi memiliki semangat hidup untuk memberikan pengaruh positif kepada lingkungannya. Keberadaan diri sendiri diukur oleh sejauh mana potensi yang dimilikinya dapat memberikan makna dan pengaruh yang mendalam pada orang lain. Aku ada di dunia ini karena aku dapat memberikan pengaruh pada lingkungan. Aku ada karena aku dapat memberikan makna bagi kehidupan lingkungan. Sikap positip akan membentuk karakter positip yang akan menghantarkan menjadi pemenang. Sikap negatip akan melahirkan para pecundang.
f. Analisis Swot
Analisis SWOT adalah analisis tentang Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oportunity (peluang) dan Threat (ancaman). Analisis SWOT Mengidentifikasi dan menganalisis terhadap kekuatan serta kelemahan ide atau aktivitas wirausaha (Analisis Diri) dan peluang serta ancaman (Analisis dari lingkungan luar).
g. Analisis Diri
Analisis diri menguraikan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri calon wirausaha. Analisis diri menguraikan tentang siapa diri sendiri.Analisis diri menguraikan tentang usaha yang mungkin dapat dilakukan diri sendiri.
h. Analisis Lingkungan
Menggambarkan tentang faktor lingkungan meliputi, Ideologi mayoritas, Kondisi Politik, Status sosial, Kebudayaan yang berkembang dan Keamanan lingkungan yang akan dijadikan tempat usaha. Menganalisis Peluang usaha yang mungkin dilakukan dan ancaman usaha yang mungkin dihadapi.
i. Pengembangan Kreativitas
Setelah calon wirausaha tahu tentang kekuatan dan kelemahan diri serta peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi, maka langkah selanjutnya mulai memilih rencana usaha yang akan dilakukan.Dari rencana usaha yang dipilih diperkuat lagi dengan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha yang dipilih tersebut.
Berbagai bentuk wirausaha adalah :
Entrepreneur adalah orang yang mampu mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, memasarkan produk baru dan mengatur aspek keuangannya. Contoh seseorang yang dapat menciptakan alat pembatik elektrik.
Intrapreneur adalah orang yang tidak menemukan sesuatu (produk) yang baru, tetapi menggunakan temuan orang lain dan dipakai pada unit usaha yang bersangkutan”. Contoh intrapreneur adalah seseorang yang menghasilkan produk yang sudah banyak dibuat oleh pasar misalnya membuat makanan atau minuman yang sudah lazim dikonsumsi masyarakat. Di samping itu intrapreneur adalah menciptakan produk dan teknologi baru dengan cara meniru yang sudah ada. Intrapreneur ini paling banyak dilakukan wirausahaan.
Technopreneruship adalah wirausaha sebagai inkubator bisnis yang berbasis teknologi. Saat ini sedang berkembang technopreneurship karena dukungan perkembangan teknologi dan mulai masuk dunia wirausaha para generasi mudah yang faham tentang pemanfaatan teknologi.
Sociopreneurship atau disebut wirausahawan sosial adalah orang yang kreatif dan inovatis untuk membantu dan memecahkan masalahmasalah sosial ekonomi dari masyarakat.
Posting Komentar untuk "Mau menjadi Wirausaha Sukses? Simak Tips Berikut"