Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tren Fashion Ekstrem yang Modis Tapi Menyiksa

Tren Fashion Ekstrem yang Modis Tapi Menyiksa

Pernah mendengar kalimat Beauty is pain? Sampai hari ini, slogan itu masih sering digunakan oleh perempuan yang ingin tampil cantik dan memukau setiap saat. Seperti yang pernah dilakukan oleh para perempuan di zaman dulu, mereka rela melakukan apa saja demi terlihat menarik. Tidak hanya perkara gaya, beberapa tren fashion dan kecantikan di masa lalu digunakan untuk menandakan status sosial seseorang. Semakin ekstrem, semakin eksis, semakin tinggi status sosialnya. 


Namun pada praktiknya, banyak perempuan yang tersiksa, tersakiti, bahkan meninggal saat tren fashion itu sedang booming di masanya. Ngeri banget ya?


Bahkan di antaranya masih ada yang populer di jaman sekarang lho! Kenalan yuk dengan beberapa tren fashion yang terkenal ekstrem dan menyakitkan di masa lalu.


Korset



Tren pinggang kecil dan ramping di jaman dulu ternyata diminati baik oleh kaum perempuan maupun laki-laki. Korset mulai populer di abad ke -16, dengan menggunakan tulang hewan, kayu, atau baja yang kokoh sebagai bahan penopangnya.


Di era Victoria, perempuan yang tidak mengenakan korset akan direndahkan status sosialnya. Mereka lalu berlomba-lomba mendapatkan pinggang kecil dan ramping dengan memakai korset seketat mungkin. Akibatnya, banyak perempuan di jaman itu menderita sesak nafas, sistem pencernaan terganggu, pendarahan, bahkan sampai meninggal dunia.


Hingga hari ini, penggunaan korset masih dilakukan untuk kepentingan fashion dan kesehatan. Korset kini hadir dengan berbagai model dan ukuran, sehingga bisa digunakan oleh semua perempuan bahkan yang punya tubuh curvy. 


Lotus Foot



Atau populer disebut Foot Binding, tradisi ini dikenal di masyarakat Tiongkok sejak abad ke-10. Sempat populer di kalangan bangsawan, tren kaki kecil ini kemudian menyebar ke masyarakat umum. Bahkan para perempuan di zaman itu diharuskan mempunyai kaki dengan telapak tidak lebih dari 10 cm, supaya mendapat status sosial yang layak dan menjadi syarat wajib perempuan yang ingin menikah.


Kaki yang kecil disebut sebagai lambang kesetiaan seorang perempuan kepada suaminya, bahkan disebut sebagai pemuas hasrat bagi para laki-laki di jaman itu.


Proses foot binding sangat menyakitkan. Tulang telapak kaki diremukkan dan ditekuk ke dalam, kemudian diikat kuat dengan kain. Kuku kaki mereka pun dicabut habis sampai akarnya supaya tidak tumbuh panjang. Proses peremukan kaki dilakukan sejak perempuan berusia 4 tahun hingga dewasa. 


Chopines



Jika kamu pikir Lady Gaga adalah pemilik sepatu dengan hak paling ekstrem, kamu harus menilik tren sepatu berhak tinggi ke abad ke-15. Chopine adalah sepatu yang dimodifikasi pada bagian sol hingga mempunyai ketebalan sampai 20 inchi. Awalnya chopines dikenakan oleh perempuan bangsawan Italia supaya gaun panjang mereka tidak kotor terkena lumpur dan tanah.


Chopines juga dikenakan oleh laki-laki untuk menandai status sosial mereka. Semakin tinggi dan tebal solnya, semakin tinggi pula status sosialnya.


Karena alas kaki ini mempunyai tinggi hak yang tidak umum, tak heran jika penggunanya sering kali merasa sakit di bagian kaki atau sampai terjatuh ketika berjalan. Tren chopines lalu digantikan dengan sepatu hak tinggi atau high heels yang lebih modern.


Arsenic Dress



Di era Victoria, warna Scheele Green atau hijau kekuningan sangat digemari terutama oleh kaum perempuan. Warna hijau yang spesifik ini didapat dari senyawa arsenik dan sering digunakan untuk pewarnaan dalam bentuk bubuk.


Para perempuan di era itu sangat menyukai gaun berwarna Scheele Green. Akan tetapi, karena pewarnaannya menggunakan zat berbahaya, tidak heran jika banyak perempuan yang menderita sakit hingga meninggal setelah mengenakan gaun cantik tersebut.


Tidak hanya mereka yang mengenakannya, tetapi para pekerja yang membuat gaun itu pun menjadi korbannya. Beruntunglah kita yang hidup di era sekarang, karena teknik pewarnaan pada pakaian sekarang semakin beragam dan tidak lagi menggunakan zat berbahaya seperti arsenik. 

Posting Komentar untuk "Tren Fashion Ekstrem yang Modis Tapi Menyiksa"