Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Destinasi Wisata di Kabupaten Samosir


Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia, terletak di Pulau Sumatera, Provinsi Sumatera Utara berbatasan dengan  Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di utara dan Provinsi Sumatera Barat di selatan. Berbicara tentang kepariwisataan yang ada di daerah Sumatera Utara, banyak sekali terdapat objek-objek wisata yang selalu dikunjungi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satunya adalah dari Kabupaten Samosir yang terletak di tengah-tengah Danau Toba.


Kabupaten Samosir adalah kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Toba Samosir. Terbentuknya Samosir sebagai kabupaten baru merupakan langkah awal untuk memulai percepatan pembangunan menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

Kabupaten Samosir memiliki banyak Obyek Wisata yang sudah berkembang maupun lagi dalam tahap pengembangan. Berikut ini adalah Daftar dan Penjelasan Destinasi Wisata di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara yang dibagi menjadi Obyek Sejarah, Budaya, Alam serta Buatan.


Destinasi Wisata Sejarah

1. Makam Raja Sidabutar

Kabupaten Samosir dikenal dengan banyaknya bukti peninggalan sejarah, salah satunya terdapat di Desa Ambarita kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, yaitu kuburan batu Raja Sidabutar.Makam Raja Sidabutar berada di Tomok, makam yang terbuat dari batu utuh tanpa persambungan yang dipahat untuk tempat peristirahatan Raja Sidabutar pengusa kawasan Tomok pada masa itu.

2. Batu Parsidangan

Batu kursi (persidangan dan eksekusi) adalah salah satu bukti peninggalan sejarah terdapatnya hukum Batak di huta Siallagan. Batu kursi di huta Siallagan ditempatkan pada dua lokasi sesuai dengan aturan dan fungsinya yang berbeda. 

Kelompok Batu kursi pertama, dibawah pohon kayu Habonaran, ditempatkan di tengah huta Siallagan yang dipergunakan sebagai tempat rapat-pertemuan Raja dan pengetua adat untuk membicarakan berbagai peristiwa kehidupan warga di huta Siallagan dan sekitarnya, juga menjadi tempat persidangan atau tempat mengadili sebuah perkara kejahatan.

Kelompok Batu Kursi kedua, ini terletak dibagian luar dari huta Siallagan namun masih sekitar huta. Disini terdapat juga Kursi untuk Raja, para Penasehat Raja dan tokoh adat, termasuk masyarakat yang ingin menyaksikan pelaksanaan hukuman mati. Penjahat dibawa oleh hulubalang raja ke tempat eksekusi dengan mata tertutup menggunakan Ulos, Raja dan para penasehat raja serta masyarakat telah berkumpul, kemudian penjahat ditempatkan diatas meja batu besar, bajunya ditanggalkan.

3. Terusan Tano Ponggol

Sebutan Tano Ponggol/ Tano Magotap dilatarbelakangi sejarahnya. Konon sebelum masa penjajahan Hindia Belanda Pulau Samosir menyatu dengan Sumatera dan pada masanya belum ada kata pulau tetapi hanya Samosir.Sekitar Tahun 1900-an, waktu itu Indonesia masih dijajah Belanda termasuk Samosir, dan pada saat itu yang berkuasa di Pemerintahan Hindia Belanda adalah Ratu Willhelmina (pengakuan orang tua dulu yang ikut kerja paksa menggali Tano Ponggol). 

Destinasi Wisata Budaya

1. Pertunjukan Sigale-gale

Atraksi Patung Sigale-gale menari bisa dijumpai di kawasan Tomok, Kabupaten Samosir, tepat di Pulau Samosir yang ada di tengah danau vulkanik terbesar di jagat raya.Pertunjukkan tarian patung Sigale-gale tergolong langka. Jumlah patung ini juga terbilang sedikit karena terdapat kepercayaan tidak mudah dalam pembuatannya.Masyarakat Batak Toba meyakini bahwa pembuat patung Sigale-gale harus menyerahkan jiwanya kepada boneka kayu buatannya agar patung itu bisa bergerak layaknya manusia hidup.

2. Komunitas Tenun Ulos Batak

Terdapat di Desa Lumban Suhi Suhi yang merupakan sebuah desa kecil di Pulau Samosir yang kaya akan tradisi dan kebudayaan Batak nya. Komunitas Pengrajin Kain Tenun Ulos merupakan komunitas yang terdiri dari para pengrajin yang mempunyai kegemaran dalam menenun kain Ulos, sebagai kain khas etnis Batak. Ulos telah menjadi ciri khas etnis Batak sejak masa dahulu, dan biasanya dipakai ketika melakukan berbagai acara, seperti pernikahan, syukuran, ataupun acara-acara penting lainnya di Sumatera Utara. Dan sering juga digunakan untuk acara penghormatan dan upacara adat. Bahkan kain Ulos ini juga digunakan saat acara festival seni dan budaya yang diadakan di Sumatera Utara seperti Samosir Art ataupun Pesta Danau Toba. Hal tersebut dilakukan untuk mempromosikan budaya khas Batak kepada wisatawan yang berasal dari berbagai daerah ataupun wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Destinasi Wisata Alam

1. Danau Aek Natonang

Danau Aek Natonang merupakan merupakan kembaran dari Danau Sidihoni. Bukan karena luasnya yang sama akan tetapi keduanya diberi istilah danau diatas danau karena letaknya berada di Pulau Samosir yang mana dikelilingi oleh Danau Toba. Lokasi Danau Aek Natonang berada di Kecamatan Simanindo, tepatnya di Desa Tanjungan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Keindahan Danau Aek Natonang terletak pada hijaunya pemandangan disepanjang sisi danau.

2. Air Terjun Simangande

Air terjun ini memiliki panjang 500 meter dan berasal dari mata air di Barisan Bukit Dolok Simangande.  Airnya akan sangat deras jika memasuki musim hujan, tetapi akan berkurang pada musim kemarau. Lokasi dari air terjun ini berada di dekat pertigaan antara desa Ambarita dengan desa Tuk tuk. Akan lebih jelas melihat air terjun ini, dari simpang Tuk-tuk.

3. Aek Porogan, Batu Marhosa

Kawasan wisata Aek Porogan merupakan danau yang seluas 1,5 Ha dan berada di daerah danau Toba. Ukuran danau ini lebih kecil dari pada ukuran Danau Sidihoni. Batu disini bisa menghembuskan nafas atau dapat mengeluarkan udara.

Destinasi Wisata Buatan

1. Museum Huta Bolon Simanindo

Museum Huta Bolon Simanindo merupakan salah satu Museum Batak yang menyimpan berbagai benda-benda klasik peninggalan etnis Batak yang mengandung nilai historis tinggi. Selain itu juga menyimpan benda-benda kebudayaan etnis Batak, khususnya etnis yang terdapat di Pulau Samosir.

Museum ini telah menarik minat para wisatawan dari berbagai daerah maupun mancanegara untuk mengunjunginya. Hal itu dibuktikan dengan terlihatnya beberapa orang wisatawan yang berlalu lalang di sekitar museum setiap harinya.

Benda-benda khas Batak yang terdapat di museum ini diantaranya ada berbagai macam ulos yang terdiri dari beberapa motif dan kainnya terdiri dari beberapa bahan. Ulos merupakan kain tenun khas Batak yang biasanya dipakai pada acara-acara tertentu, seperti upacara adat, pernikahan etnis Batak hingga acara-acara festival seni dan budaya Batak yang digelar di Sumatera Utara dan juga digunakan pada acara-acara penghormatan dan syukuran.

2. Menara Pandang Tele

Menara Pandang Tele ini adalah bentuk atapnya yang menyerupai sebuah bolon, sehingga memberikan kesan yang sangat unik ketika Anda pertama kali melihat bangunan ini. Mulai didirikan pada tahun 1980 akhir, tujuan dibangunnya menara ini adalah sebagai fasilitas pelengkap pariwisata Sumatera Utara. Kemudian Drs. G. Sinaga yang kala itu menjabat sebagai Bupati Tapanuli Utara meresmikannya di tahun 1988.

Kabupaten Samosir sebagai destinasi wisata banyak memiliki destinasi wisata yang sangat indah dan kaya akan wisata alam, seni dan budayanya.

Posting Komentar untuk "Destinasi Wisata di Kabupaten Samosir"