Indeks Kualitas Lingkungan Indonesia Meningkat Pada Tahun 2021

Indeks kualitas lingkungan Indonesia naik 1,16 poin menjadi 71,43 pada 2021, dari 70,27 pada 2020, kata Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Sigit Reliantoro Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Kalau dilihat, Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan indeks kualitas lingkungan Indonesia,” kata Reliantoro saat menjadi pembicara dalam diskusi Refleksi Akhir Tahun 2021 yang digelar secara virtual di Jakarta, Selasa.

Indeks kualitas lingkungan adalah nilai yang menggambarkan kualitas lingkungan suatu wilayah yang merupakan gabungan nilai indeks kualitas air, udara, darat, dan air laut.

Indeks lingkungan hidup tercatat meningkat tajam hingga mencapai 70,27 pada 2020, dari 66,55 pada 2019. Lonjakan tersebut sebagian besar berkorelasi dengan penurunan aktivitas ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Pada tahun 2021 dengan aktivitas ekonomi yang meningkat lagi maka akan terjadi peningkatan menjadi 71,43.

Untuk indeks kualitas air, nilainya belum mencapai target 55,20 karena hanya sebesar 53,33 pada tahun 2021, atau turun 0,2 poin dibandingkan 53,53 poin pada tahun 2020.

Namun, sebanyak 14 provinsi telah berhasil memenuhi target indeks kualitas air, sedangkan 20 provinsi gagal mencapai target tersebut.

“Salah satu penyebab utamanya adalah BOD (biological oxygen demand) dan E.Coli, yang mencerminkan fakta bahwa air limbah tidak dikelola dengan baik selama kegiatan rumah tangga. Oleh karena itu, upaya percepatan upaya peningkatan sanitasi sangat mendesak,” tegasnya.

Sementara itu, indeks kualitas udara akan meningkat 0,02 poin menjadi 87,23 poin pada 2021, dari 87,21 pada 2020.

Indeks kualitas air laut yang menjadi indeks baru sejak 2020 juga naik dari 68,94 poin pada 2020 menjadi 81,03 pada 2021. Angka ini lebih tinggi dari target nasional sebesar 59,00 poin.

Untuk indeks kualitas lahan, pada 2021 mencapai 59,72 poin, dari 59,54 pada 2020. Angka tersebut masih di bawah target nasional 2021 sebesar 62,50 poin.

Perbaikan juga tercatat pada indeks kualitas ekosistem gambut, dari 65,7 poin pada 2020 menjadi 68 poin pada 2021, dari target 66,3 poin.

Namun, dia menyoroti beberapa provinsi seperti Sumbar dan Kepulauan Bangka Belitung mengalami tren penurunan nilai indeks kualitas ekosistem gambut, ujarnya.

Berbagi :