Bumbu Dasar Masakan Indonesia
Bumbu kering, seperti yang telah diuraikan di atas adalah bumbu yang diawetkan dengan teknik pengeringan. Umumnya, bumbu-bumbu tersebut adalah yang kandungan airnya rendah, sehingga mudah untuk dikeringkan. Beberapa contoh diantaranya seperti lada, ketumbar, jinten, adas, pala, cengkeh, kayu manis. Namun dengan perkembangan teknologi, saat ini telah banyak bumbu segar yang diawetkan dengan cara dikeringkan, yaitu diolah dengan teknik spray dryer atau dengan teknik dikeringkan dengan oven. Beberapa contoh diantaranya bawang bombay, bawang putih, jahe dan kunyit.
Bumbu kering yang masih utuh, kadang-kadang perlu dihaluskan terlebih dahulu sebelum digunakan, untuk itu diperlukan teknik tertentu sebelum dihaluskan. Langkah yang umum dilakukan adalah sebaiknya sangrai bumbu diatas api kecil hingga aromanya harum. Angkat lalu dinginkan. Lebih baik haluskan bumbu kering secukupnya saat akan dipakai karena aromanya lebih tajam dan segar daripada yang sudah berupa bubuk.
Bumbu dasar adalah campuran dari beberapa bumbu dan rempah yang telah dihaluskan dan siap pakai. Tujuan utamanya adalah untuk membantu memudahkan dalam pengolahan, karena telah disiapkan bumbu setengah jadi. Setelah diidentifkasi berbagai hidangan yang umum diolah di Nusantara ternyata bumbu dasar ini dapat dikelompokkan menjadi bagian besar yang sering juga disebut dengan bumbu inti, yaitu :
Bumbu Merah
Bumbu ini sering digunakan sebagai bumbu dasar yang menghasilkan masakan berwarna merah, contohnya adalah hidangan Nasi Goreng, Balado, Sambal Goreng, Rica-Rica, Sambal Godok, dan lain-lain. Bumbu Merah terdiri dari : bawang merah, bawang putih,tomat. Dapat dibuat sendiri atau bumbu merah siap pakai dalam bentuk pasta. Bila akan digunakan sesuaikan dengan jenis masakan yang diolah. Sebagai contoh untuk balado, ditambahkan cabe.
Bumbu Putih
Bumbu ini dipakai untuk masakan-masakan yang dasarnya berwarna putih, seperti Terik, Opor, Soto ayam Kudus, Soto ayam Surabaya, Soto Tegal,Soto Lamongan, Woku, Soto Banten, Nasi Uduk, Nasi kuning, Nasi liwet Solo, Gudeg, Sayur lodeh, sayur asam Betawi, dan lain-lain. Bahan utamanya Bawang merah, Bawang putih, kemiri, serai, jahe, laos, ketumbar.Kadang-kadang ada masakan yang berwarna kuning tetapi menggunakan bumbu dasar putih, seperti halnya Nasi kuning, Soto Surabaya, Laksa Bogor, dan lain-lain.Warna kuning diperoleh dengan penambahan kunyit.
Bumbu Kuning
Bumbu kuning lebih banyak digunakan pada masakan kelompok kare dan gulai. Bumbu utamanya : Bawang merah, Bawang putih, kemiri, kunyit, serai, jahe, laos, ketumbar. Ketiga jenis bumbu dasar tersebut dapat dikembangkan menjadi berbagai macam bumbu disesuaikan dengan masakan berbagai daerah. Untuk menghasilkan masakan yang baik teknik pengolahan bumbu, komposisi, dan bahan baku sangat mempengaruhi cita rasa masakan. Penentuan teknik pengolahan bumbu sebagai marinade (bumbu perendam), ditumis, dikukus, dan dibakar akan sangat mempengaruhi hasil akhir dari suatu masakan.
Bumbu Instan
Bumbu ini biasanya khusus dibuat untuk setiap jenis masakan. Pengolah hanya menambahkan bahan utama bahan pelengkap serta langkahnya mengikuti seperti, yang tertera di kemasan. Bumbu instan umumnya diolah dalam bentuk pasta yang telah diawetkan dengan cara ditumis dan diberi minyak dan dijual dalam kemasan sachet. Beberapa contoh diantaranya : bumbu sayur lodeh, bumbu rendang, bumbu woku, bumbu soto Betawi, bumbu opor, bumbu sambal goreng, bumbu balado, bumbu semur, bumbu gule, bumbu gulai korma, dan lain-lain.
Posting Komentar untuk "Bumbu Dasar Masakan Indonesia"